THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Jumat, 24 Agustus 2007

Artikel IP Adress

ADMINISTRASI JARINGAN
Konsep subnetting IP Address untuk Efisiensi Internet
Jumlah IP address sangat terbatas, apalagi jika harus memberikan alamat semua host di Internet. Oleh karena itu, perlu dilakukan efisiensi dalam penggunaan IP address supaya dapat mengalamati semaksimal mungkin host yang ada dalam satu jaringan. Konsep subnetting dari IP address merupakan teknik yang umum digunakan di Internet untuk mengefisiensikan alokasi IP address. Routing dan konsekuensi logis lainnya akan terjadi dengan lebih efisien dengan metoda subnetting yang baik.

Untuk beberapa alasan yang menyangkut efisiensi IP address, mengatasi masalah topologi network dan organisasi, network administrator biasanya melakukan subnetting. Esensi dari subnetting adalah “memindahkan” garis pemisah antara network dan bagian host dari suatu IP Address. Beberapa bit dari baigan host dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian network. Address satu network menurut baku dipecah menjadi beberapa subnetwork. Cara ini menciptkan sejumlah network tambahan dengan mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.Tujuan lain dari subnetting yang tidak kalah penting adalah untuk mengurangi tingkat congesti dalam suatu network. Perhatikan pengertian satu network secara logika adalah host-host yang tersambung pada suatu jaringan fisik. Misalkan pada suatu LAN dengan topologi bus, maka anggota suatu network secara logika haruslah host yang tersambung pada bus tersebut. Jika menggunakan hub pada topologi star, maka keseluruhan network adalah semua host yang terhubung dalam hub yang sama.Pemberian subnet ini dilakukan pada saat mengkonfigurasi interface yang menghubungkan router / host ke jaringan. Perintah yang digunakan akan beragam sekali tergantung pada jenis komputer / sistem operasi / router yang digunakan.

Jika subnet telah diset dengan baik, selanjutnya kita tinggal menjalankan protocol routing yang ada di TCP / IP untuk dapat menjalankan jaringan dengan routing yang otomatis. Beberapa routing protocol terdapat di jaringan TCP / IP seperti RIP (Routing Information Protokol) pada autonomous sistem.

Jika IP address untuk seluruh LAN yang terintegrasi telah didesain dengan benar dan routing protocol dijalankan dengan baik maka yang akan terjadi adalah dynamic routing dimana jaringan dapat secara otomatis mengkonfigurasi routing dan topologinya sendiri secara otomatis. Artinya jika ada jaringan / host baru yang masuk ke dalam jaringan kita secara otomatis jaringan akan dapat mengidentifikasi dan melakukan routing ke host / network tersebut. Konsep-konsep routing secara otomatis baru dapat jalan dengan lancer jika kita memahami secara betul-betul konsep subnetting.

Address Khusus
Selain address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host. Address tersebut adalah :
•Network Address
•Broadcast Address
•Netmask
Network Address : Address ini digunkan untuk mengenali suatu network pada jaringan internet. Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B 167.205.0.0 Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host pada 2 segmen terakhir menjadi 0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada internet. Router cukup melihat network address (167.205) untuk menentukan kemana paket itu tersebut harus dikirimkan. Contoh untuk kelas C, network address untuk IP address 202.152.1.250 adalah 202.152.1.0. analogi yang baik untuk menjelaskan fungsi network address ini adalah dalam pengolahan surat pada kantor pos. petugas penyortir surat pada kantor pos cukup melihat kota tujuan pada alamat surat(tidak perlu membaca seluruh alamat ) untuk menentukan jalur mana yang akan ditempuh surat tersebut. Pekerjaan “routing” surat-surat menjadi lebih cepat. Demikian juga halnya dengan router di internet pada saat melakukan routing atas paket-paket data.Broadcast Address : Address ini digunakan untuk menerima atau mengirim informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui , setiap paket IP memiliki headeralamat tujuan berupa IP address dari host yang akan dituju oleh paket tersebut. Dengan adanya alamat ini maka hanya host tujuan yang memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host yang ada pada networknya? Tidak efisien jika ia harus membuat replica paket sebanyak jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi paket-paket tersebut sama. Oleh karena itu dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network itu akan menerima paket tersebut. Konsekuensinya seluruh host pada network yang sama harus memiliki address broadcast yang sama dan address tersebut tidak boleh digunkan sebagai IP address untuk host tertentu.

Tidak ada komentar: